Media inspirasi remaja indonesia untuk berkarya lebih baik dalam mengupayakan pembangunan dan pengembangan karakter positif bagi para remaja agar tetap solid dan tetap di depan.

Rabu, 12 Februari 2014

Hadiah Adalah Bahasa Hati Mu


Jika mentari memberikan cahayanya ke muka bumi…
Maka sinarnya adalah hadiah untuk menerangi dunia…

Jika bulan menampakkan dirinya ditengah gelap gulitanya malam..
Maka keindahannya adalah hadiah untuk menunjukkan pesona di malam hari…

Jika seorang ibu mengasuh dan menyapih anaknya hingga dewasa…
Maka kasih sayangnya adalah hadiah yang tak terkira untuk mu sebagai buah hatinya…

Jika Allah mencintai hamba-Nya…
Maka surga beserta isinya adalah hadiah terindah yang kan diberikan untuk kekasih-Nya…
Dan semuanya didasarkan atas sebuah ketulusan…bukan untuk meminta apapun dari sang penerima, bukan pula untuk memikat dia untuk membalas pemberian dan perhatiannya…tapi, hanya sebuah semangat untuk memberi yang mengalahkan semangat untuk menerima…karena semua dibangun oleh sebuah keikhlasan hati dan ketulusan jiwa yang terkemas dalam sebuah rasa yaitu cinta….

Begitu pula dengan kita…
Sebuah fitrah manusia bahwa kita takkan terlepas dari sebuah interaksi antar sesama saudara, sesama sahabat maupun seseorang yang istimewa di hidup kita…lalu interaksi itu dibumbui dengan sebuah rasa yang semakin memperkuat ikatan, mengokohkan persaudaraan dan memaniskan persahabatan…tapi apakah dirimu tahu? bahwa rasa itu berasal dari hati… jika kau pun ingin merajut harapan dalam sedapnya sebuah interaksi manusia yang terangkai indah, maka hati mu lah yang harus berbicara…karena hati lah yang dapat merasakan sebuah ketulusan cinta terhadap sesama, terhadap saudara kita…dan apakah dirimu sadar saudaraku? bahasa untuk mengungkapkan rasa di hatimu adalah dengan sebuah hadiah…

Rasulullah pun menegaskan dan menganjurkan untuk umatnya, dari Abu Hurairah r.a bahwa
"Saling memberi hadiahlah kamu sekalian, agar kalian saling mencintai." (HR. Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad dan Abu Ya'la dengan sanad hasan)

Dan, dari Anas r.a bahwa Rasulullah juga pernah mengatakan,
“Saling memberi hadiahlah karena hadiah itu akan menghilangkan kedengkian." (HR. al-Bazzar dengan sanad lemah)

Cinta berkenaan dengan hati…
Dan mengekspresikannya adalah sebuah keharusan dan kebahagiaan tersendiri yang dapat kita rasakan nantinya…dahulu, ada seorang laki-laki yang sedang duduk di dekat Rasulullah, lalu datanglah seorang laki-laki yang kemudian melewatinya, dan lelaki yang duduk di samping Raslullah berkata kepadanya, “ Ya Rasulullah aku mencintainya karena Allah”, beliau pun bertanya, “apakah engkau sudah mengatakan kepadanya.”…jawabnya, “belum ya Rasul”, sambut Rasul, “jika begitu sampaikanlah”. Dan lelaki itupun menyampaikannya kepada lelaki yang melewatinya tadi dan Allah pun juga mencintainya…Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memanggil Jibril dan berkata, Sesungguhnya Aku mencintai si fulan maka cintailah dia! Jibril pun mencintainya. Kemudian dia menyeru para penghuni langit, Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia! Para penghuni langit pun mencintainya. Kemudian dia pun diterima di bumi…

Sebegitu pentingnya arti sebuah ikatan cinta antara kita..ikatan antara manusia yang terbangun atas sebuah persaudaraan dan keimanan..
bukan sekedar cinta, yang membutuhkan imbalan…
bukan sekedar cinta, yang hanya mengharapkan balasan…
bukan sekedar cinta, yang hanya dibangun atas dasar keinginan belaka..
bahkan bukan sekedar rasa yang hanya mengharapkan kenikmatan dan keindahan semu…
tapi cinta atas dasar kepada-Nya…yang terbingkai atas sebuah keimanan..dan tersampaikan dalam sebuah hadiah…hadiah atas sebuah kemurnian rasa didalam fitrah manusia…

Bahwa Cinta adalah sekedar Rasa…
Ketika Cinta bertanya kepada Cinta…
Maka Iman lah jawabannya..
Dan Hadiah adalah bahasanya…

Untuk mu yang telah mendapatkan hadiah dari siapapun dalam hidup mu…
Sadari lah…
Apa pun hadiah yang diberikannya untuk mu, jangan kau pandang dari isinya…
Jangan kau terlalu pikirkan apa maksudnya terhadap dirimu…
Tapi yakinlah…
Bahwa Allah dibalik semua itu…
Yang mempertemukan keimanan yang dipadukan dalam sebuah bahasa hati…
Dibangun atas pondasi sebuah ikatan seiman dan seaqidah..
Karena sungguh…hadiah yang telah diberikan untuk mu…bukan untuk menghargai pribadi dan fisik luar mu tapi untuk menghargai keimanan dan akhlaq di dirimu….

Indah bukan…
Cinta yang dibangun dalam islam…
Dalam persaudaraan kaum muslimin….
Yang dari hari ke hari dipenuhi dengan semerbak harumnya perhatian dan pengertian untuk saling berbagi…
Saling memahami…
Dan saling menjaga…
Mendengarkan masalahnya…
Dan mencoba membantunya…

Ku sajikan tulisan ini…
Agar membuat kau mengerti…bahwa, ada sesuatu yang tak bisa diraba, dilihat maupun sukar untuk mengetahui keberadaannya..tapi sesuatu itu bisa dirasa..dan dia lah penentu atas ikatan yang terbangun antara kita, yaitu hati…yang menampilkan indahnya cinta dan seramnya benci….dan ku kembalikan pilihan ini kepada mu…
Memilih untuk menyimpannya…
Atau membuat hati ini berbicara atas dasar iman…
Jika pilihan mu adalah yang terakhir…
Maka biarkan hati ini berbicara dengan bahasanya…
Bahasa yang mengukir segalanya menjadi nyata terasa…
Yaitu sebuah hadiah yang terindah
dari ku…
dan untuk dirimu…
siapapun itu…

Jumat, 07 Februari 2014

Surat Cinta Ku Untuk Kau Renungi



Teruntukmu..
Yang tercinta..
Sang permata yang menyinari masa depan…
Sang mentari yang menerangi kegelapan…
Sang matahari yang menghangatkan…
Mutiara terindah yang pernah kutemukan…
Yaitu dirimu..engkau..yang sedang membaca surat cinta ku ini…
Bukan untuk meminta hatimu..
bukan untuk memikat perasaanmu…tapi, 
   untuk kau renungi
Di sore hari ini, senja pertiwi mulai memerahkan langit…
Menjamu bumi dengan tanda-tanda datang nya sang malam…
Diselimuti rasa lelah dan kantuk yang luar biasa…perjuangan untuk mengisi amunisi duniawi dan tabungan akhirat sudah engkau tempuh hingga detik ini…pikiran, tenaga dan waktu telah terkorbankan hingga dirimu merasakan lumpuhnya semua tiap ruas-ruas tulang dan rontoknya semangat yang pernah membara…diam, rehat dan menyendiri seperti itu lah rasanya ketika lelah melanda…. Walaupun begitu saudara ku,
Cobalah nikmati kesunyian di sore ini…
Rasakan kehangatan udara yang menyelimuti tubuh mu…
Dan dengarkan suara nafas mu..dengarkan saja dengan tenang, tak usah terburu-buru…jika disekitarmu ada seseorang, maka dengar kan suara nafas nya pula…dengarkan lah…dengarkan baik-baik… Hembusan nafas adalah bukti bahwa diri mu masih hidup di dunia ini…sungguh engkau masih diberikan kesempatan untuk menikmati sejuknya pagi hari dan nyenyaknya tidur menyambut hari esok…maka syukurilah saudaraku…aku takut diri mu tak lagi merasakannya di esok hari…bahkan hari ini…karena hanya Dia lah yang tahu apa yang terjadi dengan kita…
Dan hembusan suara nafas seseorang di dekat mu atau hanya sekedar seseorang yang ada dibayangan mu adalah suara nafas saudaramu…saudara yang kan selalu menemani mu…menjaga mu…menolong mu…bahkan rela memperhatikan mu, mengorbankan waktu untuk mengingatkan mu…walaupun engkau membayarnya dengan sayatan lidah yang tajam…kata yang dipenuhi dengan noda kemarahan..tapi, dia tetap rela menunggu dan sabar untuk memastikan mu aman dan terlindungi dari hina nya dunia …jangan engkau tinggalkan dia kawan…jangan sekali-kali engkau tinggal kan…sungguh dia sangat mencintaimu…sangat menyayangimu..
Cinta ku…
Kamu tahu…
Ketika engkau mulai terlahir di dunia ini…
Saat itu, Ibu mu yang begitu kesakitan…merintih…
untuk terus berjuang menyelamatkanmu lahir di kehidupan yang sebenarnya hanyalah sebuah panggung sandiwara…
dan tahu kah kamu saudaraku, seketika itulah harapan orang tua mu yang begitu besar…
harapan yang sudah dinanti-nantikan sejak lama akan diberikan kepada mu untuk diwujudkan..
Harapan mereka untuk melihat mu menjadi pribadi yang baik, manusia yang berakhlaq mulia, manusia yang sukses di dunia dan di akhirat…bahkan, 
Mereka terus berupaya keras untuk tidak membiarkanmu sengsara dan merana di dunia ini…semua kan diberikan untuk dirimu…apapun itu, 
Sebagai pengorbanan mereka rela memberikannya hanya untuk mu seseorang sebagai buah hatinya…

Tapi, apa balasan yang engkau telah berikan kepada mereka kawan…apa!?
Terkadang, muka masam tega engkau pasang untuk menakuti mereka…jeritan…bentakan…bahkan cacian tega engkau lontarkan kepadanya…naudzubillah…apakah benar dirimu telah melakukan hal yang sehina itu wahai saudara ku…tanya kepada diri mu..tanya jauh di dalam nurani mu… 

“berbaktilah kalian pada orang tua kalian, niscaya anak keturunan kalian akan berbakti kepada kalian” (HR.Tabrani) 

Masih belum cukupkah pengorbanan mereka untuk dirimu…?
Lalu, bagaimana ungkapan terima kasih mu yang belum sempat tersampaikan…yang belum sempat engkau balaskan sebagai hadiah rasa cinta untuk mereka…karena mereka telah tiada saudaraku…karena mereka tak lagi disampingmu…tak lagi menimangmu dan membimbingmu…do’akan mereka sahabat ku…do’a kan selalu di tiap nafas mu..di tiap langkah mu dan di tiap sholat mu… Dan teruntuk mu yang sungguh jauh lebih beruntung dari mereka…orang tua mu yang masih diberikan kesempatan untuk memberikan kasih sayangnya kepada mu dan masih tetap menjagamu…jangan engkau sia-sia kan…satu detik pun jangan!!..jangan lah coba-coba…karena ku takut diri mu kan menyesal di lain waktu dan mengecewakan harapan besar mereka untuk melihat mu menjadi manusia terbaik sesuai yang telah diberikannya ke dirimu sejak lahir ketika itu, untuk diwujudkannya kelak…suatu saat nanti…
Wahai diri mu yang ku cinta…

Coba renungkanlah kembali bahwa hari ini, engkau masih dapat merasakan kebersamaan dengan sahabat-sahabatmu, menikmati indah nya kekeluargaan dengan mereka dan saling berbagi asam manis pahit kehidupan secara utuh sebagai satu keluarga besar…bercanda..keceriaan dan senyuman selalu menghiasi ikatan kasih sayang antara dirimu dengan saudara-saudara mu…sahabat-sahabat mu…orang-orang yang engkau cintai.. Tapi apakah engkau tahu kawan ku?
Ternyata tak semua bisa merasakan manisnya persaudaraan seperti itu…tak semua seberuntung diri mu…justru pertikaian, pengkhianatan dan peperangan menjadi tradisi bulan-bulanan yang menghantui kehidupan mereka…berada nan jauh disana…negeri yang tertindas…palestina….itu satu contoh pengguggah jiwa untuk kita…agar kita mampu menjaga harta yang sangat berharga…yaitu keutuhan satu keluarga besar, sebuah kebersamaan yang terikat atas dasar cinta dan persahabatan…

Syukuri lah kenikmatan ini saudaraku..syukurilah…!!!

Dan, jagalah sahabat-sahabat mu…kalian harus benar-benar saling menjaga…
Atau, kau akan mendapatkan rasa itu hanya sebagai sebuah kenangan..kenangan masa lalu yang tak kan terulang kembali… Mutiara ku…
Surat ku ini mungkin tak mampu memberikan cahaya untuk menerangi kehidupan mu…
Bahkan tak mampu menjadi kan mu seindah intan permata…
Tapi, ku hanya ingin engkau tahu bahwa ini bukti cinta ku kepada mu…
Dan betapa ku ingin menjaga mu…melindungi mu dari keterlenaan surga dunia…dunia yang menyeret kita ke panasnya api neraka, jika kita tak mampu mensyukuri betapa banyak nikmat yang kita telah terima dari Nya… Terima lah sekali lagi tanda cinta ku ini wahai sahabat ku..
bukan untuk memikat hati mu…tapi 
   untuk engkau renungi

Innallaha ma’ana
Ma fi qalbi ghairullah
KET. SUMBER ASAL TEKS LUPA LAGI.. TAPI JUDUL SAMA)