Ibu, setapak aku di tanah orang

Ibu, 

pagi ku begitu hening dan dingin, tak ada asap yang mengepul seperti pada tungkumu,
hatiku serasa beku, aku takut melangkahkan kaki ini, aku takut menghadapi wajah tiap-tiap mereka yang beum pernah aku temui,
rasanya aku ingin berlari sekencangnya agar aku tenang kembali disampingmu,
Ibu,
dunia disini terasa begitu luasnya dan seakan begitu jauh tempatmu dariku, aku takut, sungguh teramat takut,
aku terbiasa melihat senyummu tiap pagiku, tapi disini tak ku dapati itu,
tiap hariku terasa begitu panjang,
meski pagi baru menjelang namun rasanya aku ingin cepat pagi lagi agar waktuku semakin cepat untuk bisa bertemu denganmu,
Tapi Ibu,
perlahan aku belajar mengenali tiap-tiap apa dari mereka yang baru kutemui, aku mengerti, ternyata tak hanya aku yang merindukan seorang ibu,
aku sama seperti mereka disini,
dan akupun mengerti yang harus aku lakukan hanyalah berlaku sebaik-baiknya, menikmati tiap waktu yang ku miliki dengan penuh syukur, sampai akhirnya nanti aku akan melihat senyummu lagi,
Ibu,
mungkin aku terlihat sendiri, tapi aku yakin doamu selalu ada bersamaku, begitupun kasihmu yang tak terhalang jarak dan waktu,
aku mencintaimu ibu.

by : Satiti Desta Sari